The Mortal Instruments Book Two : City of Ashes by Cassandra Clare

Sepertinya saya sudah lumayan lama ngga nulis ya. Hmm it feels like years. Oke itu alay, mungkin ngga selama itu, tapi saya memang merasa sudah lama banget kepingin nulis tapi selalu saja ada halangannya. Emang banyak alasan ya saya ini hahah. Well untuk memulai tulisan saya yang baru setelah sekian lama ngga pernah nge post, saya mau ngucapin Selamat Tahun Baru 2014 dulu walaupun emang udah telat banget hahaha. Tapi gapapa, yang penting niatnya kan ?
Baiklah, karena saya udah menyampaikan apa yang ada dalam lubuk hati saya yang paling dalam, sekarang saya mau bahas sesuatu yang penting. Mungkin kalian semua udah pada tahu sama author yang namanya Cassandra Clare kan? yang belom tau, sana tanyain om google dulu biar jadi lebih update hahah. Nah postingan saya kali ini mau menyambung postingan saya sebelumnya yang membahas tentang Film Layar Lebar, The Mortal Instruments : City of Bones yang diadaptasi dari novel bestseller terkenal karya penulis, Cassandra Clare.

Mau cerita dikit nih, jadi saya itu sebelum nonton nih film, saya berinisiatif untuk baca novelnya dulu, soalnya nungguin filmnya kelamaan. Udah keburu penasaran, jadi saya pinjem dulu novel seri pertamanya di teman saya. Memang sesuai ekspektasi, novel ini ngga mengecewakan sama sekali, yang ada, saya suka banget sama ceritanya. Setelah filmnya release dan saya dapet nonton, satu kata yang menggambarkan perasaan saya habis nonton adalah "KECEWA". Oke pake huruf besar itu emang bikin alay, tapi mau gimana lagi, saya emang kecewa berat. terlalu banyak hal yang bikin kecewa habis nonton filmnya, itu juga gara-gara saya udah baca duluan. Jadi tahu ada beberapa perbedaan yang terlalu mencolok antara film dengan bukunya. Singkat cerita, berhubunn bukunya tidak seburuk filmnya, saya memutuskan untuk melanjutkan membaca ke seri keduanya. Saya sampai keliling-keliling dari satu toko buku ke toko buku yang lain di kota tempat tinggal saya, dalam hal ini, di Denpasar. Tapi dengan berat hati saya harus bilang, kalau setelah capek banget muter-muter, saya ngga nemu juga novel seri keduanya. Kata mas-mas yang jaga toko, seri keduanya ini udah sold out. Jadi saya memutuskan untuk nyari tuh novel di luar kota aja nanti waktu study tour, dan kebetulan sekolah saya mengadakan study tour dalam waktu dekat saat itu. Akhirnya, saya memang dapet beli novelnya, tapi yang versi berbahasa Inggris. Karena memang suka sama bukunya, jadi saya pikir no problem, sekalian saya belajar bahasa Inggris hahaha.

And here it is the review about the book.

Title
The Mortal Instruments : City of Ashes

Rating From Goodreads
4.26

Pages
453 Pages

Edition Language
English

Synopsis From Goodreads
Clary Fray just wishes that her life would go back to normal. But what's normal when you're a demon-slaying Shadowhunter, your mother is in a magically induced coma, and you can suddenly see Downworlders like werewolves, vampires, and faeries? If Clary left the world of the Shadowhunters behind, it would mean more time with her best friend, Simon, who's becoming more than a friend. But the Shadowhunting world isn't ready to let her go, especially her handsome, infuriating, newfound brother, Jace. And Clary's only chance to help her mother is to track down rogue Shadowhunter Valentine, who is probably insane, certainly evil, and also her father.

To complicate matters, someone in New York City is murdering Downworlder children. Is Valentine behind the killings, and if he is, what is he trying to do? When the second of the Mortal Instruments, the Soul-Sword, is stolen, the terrifying Inquisitor arrives to investigate and zooms right in on Jace. How can Clary stop Valentine if Jace is willing to betray everything he believes in to help their father?

In this breathtaking sequel to City of Bones, Cassandra Clare lures her readers back into the dark grip of New York City's Downworld, where love is never safe and power becomes the deadliest temptation
.

Ini kalau kata "Cosmo Girl Magazine"
“Trust us, you’ll be so into this smart, funny, romantic read that you won’t even be frustrated at the cliff-hanger ending, we’re just counting down to 2009, when the final chapter in Clary’s story hits the shelves!”


Menurut saya, masih sama denngan cerita sebelumnya, Clary masih banyak banget berhubungan dengan mahluk dunia bawah dan pemburu bayangan. Yang paling disayangkan, ibunya masih belum sadarkan diri. Clary akhirnya menyadari sebuah gift yang ia punya, yaitu menciptakan rune baru yang berbeda dari rune yang ada. Kisah cinta antara Clary dan Jace juga masih sangat membuat saya sakit hati hahaha. Banyak hal yang seru yang dikisahkan di buku kedua ini. Saya bahkan ngga sadar, kalau ternyata bukunya sudah habis terbaca. Oh ya, peran Magnus Bane si Warlock tertinggi juga ngga kalah penting di sini. Syah dari Jace dan Clary, Valentine, di sini diceritakan kalau beliau mengincar The Soul-Sword. Yang jelas, buku kedua ini masih sangat seru bahkan bagi yang sependapat dengan saya, pasti nanti kepingin banget baca buku ketiganya. Biar saya ngga banyak Spoiler, cukup segini dulu ya reviewnya. See ya guys !
   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sheila On 7 - Yang Terlewatkan

PENAMPILAN DIRI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN RUMPLE LEED (1)