Seberapa Jauhkah Kalian Mengenal Diri Sendiri ?



Tahukah kalian apa itu jendela Johari? Saya harap setelah kalian membaca post saya kali ini, kalian akan membuka referensi lebih lanjut mengenai Jendela Johari. Post saya kali ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah pengembangan kepribadian. Saya ingin bertanya pada kalian semua, seberapa jauhkah kalian mengenal pribadi kalian masing-masing? sampai saat ini, ketika tugas ini sudah saya selesaikan, saya mengambil kesimpulan bahwa selama ini saya kurang 'dekat' dengan diri saya sendiri. Terimakasih kepada bapak dosen pembimbing mata kuliah ini karena telah memberikan tugas yang mempunyai arti yang lebih bagi saya. You can read the rest of this post if you wanna know a lil' about me :) See Ya !


This picture shows you a lilttle clue about Johari Window :)



BAB I
PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Manusia yang dilahirkan ke dunia ini tidaklah sempurna, mereka memiliki kelebihan dan kekurangan diri masing-masing yang membuat mereka menjadi individu yang unik. Banyak masalah yang kita hadapi di hidup ini datang tidak hanya dari luar diri saja, tetapi juga ada penyebab yang berasal dari dalam diri kita. Ketidakmampuan kita untuk mengenali diri menjadi salah satu faktor penyebab kita mengalami berbagai macam masalah dalam hidup.
Ketika kita berhasil untuk mengenal diri kita lebih dalam, yaitu dengan menerima dan merangkul kekurangan kita dan menyadari bahwa kita tidak hanya memiliki kekurangan yang harus kita ratapi tetapi juga memiliki kelebihan yang harus kita kembangkan guna menjadi individu yang lebih baik.
Saya sebagai individu yang menginjak masa dewasa masih memiliki banyak kekurangan dan kelebihan yang belum saya sadari. Maka dari itu, melalui pembuatan makalah ini saya harap dapat mempelajari diri saya lebih jauh lagi dan belajar untuk menemukan cara untuk mengatasi kekurangan saya dan mengembangkan bakat dan kemampuan yang saya miliki sebagai bekal di masa depan.
 
1.2         Rumusan Masalah
1.2.1     Apa saja kekurangan dalam diri saya ?
1.2.2     Apa saja kelebihan yang saya miliki ?
1.2.3 Apa saja upaya serta pengembangan diri yang telah saya lakukan untuk memperbaiki kekurangan saya ?
1.2.4     Apa saja hambatan yang saya temukan dalam mengubah kekurangan tersebut ?
1.2.5 Bagaimana hasil yang saya peroleh setelah melakukan upaya untuk memperbaiki kekurangan saya ?

1.3         Tujuan
1.3.1     Mengetahui kekurangan yang ada dalam diri saya.
1.3.2     Mengetahui kelebihan-kelebihan yang saya miliki.
1.3.3     Mengidentifikasi upaya serta pengembangan diri yang telah saya lakukan untuk memperbaiki kekurangan saya.
1.3.4 Mengidentifikasi hambatan yang saya temukan dalam mengubah kekurangan tersebut.
1.3.5 Mengetahui hasil yang saya peroleh setelah melakukan upaya untuk memperbaiki kekurangan saya

1.4         Manfaat
1.4.1     Lebih mengenal diri sendiri sehingga mampu melihat kekurangan dan kelebihan dalam diri.
1.4.2     Mampu mengembangkan diri menjadi individu yang lebih baik dari sebelumnya.





BAB II
PENGENALAN DIRI

2.1         Kelebihan :
1.     Rendah hati
2.     Mandiri
3.     Simpati, peduli, dan baik hati
4.     Bertanggung jawab
5.     Mudah berteman dan bergaul
6.     Sabar, pendengar yang baik
7.     Mau mengorbankan diri demi kepentingan bersama
8.     Pengamat yang baik
9.     Hemat
10.  Menyukai tantangan dan hal baru
11.  Mudah meminta maaf dan memaafkan
12.  Mudah menganalisa dan menyimpulkan masalah
13.  Terbuka
14.  Memiliki komitmen
15.  Serius

2.2         Kekurangan :
1.     Sering menunda pekerjaan
2.     Pemalas
3.     Tidak percaya diri
4.     Kurang dapat menangani masalah sendiri
5.     Susah tepat waktu
6.     Mudah berubah pendirian
7.     Terlalu sentimental (perasa)
8.     Kurang dapat berpikir praktis
9.     Merasa rendah diri
10.  Cerewet
11.  Cenderung melihat masalah dari sisi negatifnya
12.  Pemalu, sensitive
13.  Memiliki rasa cemas berlebihan
14.  Cepat bosan
15.  Selera humor rendah

2.3         Upaya Memperbaiki Kekurangan

1.    Sering menunda pekerjaan
Salah satu kekurangan saya adalah mudah menunda pekerjaan. Contohnya yaitu menunda membuat sebuah tugas kuliah meskipun telah saya jadwalkan waktunya. Alasannya bisa berbagai macam hal seperti faktor kemalasan , sering juga karena saya lupa dan biasanya karena saya ingin semua bahan-bahan tugas lengkap atau sudah menemukan waktu yang tepat untuk dikerjakan. Upaya saya dalam menutupi ataupun mengatasi kekurangan saya yaitu dengan tetap mempertahankan membuat jadwal kegiatan namun kini tidak hanya berupa note dalam bentuk kertas tempel tetapi juga dalam bentuk digital seperti alarm pengingat di handphone saya. Tidak hanya itu, saya juga berusaha mengatsai kebiasaan menunda pekerjaan ini dengan cara melawan saat pikiran saya berusaha memerintahkan saya untuk menunda tugas-tugas tersebut karena susah atau rumit dan terus mencoba untuk mengerjakannya. Hal lain yang biasa saya lakukan yaitu membuat suatu motivasi dalam diri saya sehingga ada semangat untuk kembali melanjutkan tugas saya.

2.    Pemalas
Biasanya rasa malas datang ketika diberi pekerjaan yang tidak saya senangi. Selain itu, rasa malas juga muncul saat saya harus mengambil pekerjaan yang terlajur saya tunda dan akhirnya menjadi menumpuk. Upaya untuk mengatasi kemalasan tersebut yaitu dengan menghilangkan kebiasaan berdiam diri dan tidur santai apabila masih memiliki kewajiban atau tugas yang harus saya kerjakan. Berpindah lokasi untuk mengerjakan tugas guna mendapatkan suasana baru agar tidak cepat merasa bosan yang memicu kemalasan. Bagian terpenting untuk mengatasi rasa malas tersebut adalah memotivasi dan berkata pada diri sendiri bahwa apabila pekerjaan atau tugas tersebut tidak saya ambil sekarang dan pada akhirnya menumpuk, akan membuat saya lebih malas lagi untuk mengambil pekerjaan yang berkali lipat jumlahnya.

3.    Tidak percaya diri
Rasa kurang percaya diri biasanya muncul ketika saya harus tampil di depan umum. Saya tahu bahwa sebenarnya saya mampu namun saya tetap merasa ragu akan apa yang telah saya miliki dan alhasil menjadi kurang percaya diri. Namun, kini saya telah mengurangi rasa kurang percaya diri ini dengan cara mengenali potensi yang ada pada diri saya dan mencoba menggali potensi tersebut lebih jauh lagi serta terus belajar untuk meningkatkan pengetahuan yang saya miliki untuk menjadi bekal saya ketika saya harus tampil di depan umum ataupun ketika saya harus berhadapan dengan orang banyak. Saat saya yakin akan kemampuan yang saya miliki, maka tidak akan ada keraguan lagi dalam diri saya untuk terus maju.

4.    Kurang dapat menangani masalah sendiri
Masalah yang saya hadapi setiap harinya tidak selalu dapat saya selesaikan secara mandiri. Jadi, upaya saya untuk mengatasi permasalahan saya yaitu berupa bantuan dari orang-orang terdekat di sekitar saya untuk berbagi dan berkomunikasi lebih jauh mengenai masalah tersebut. Hal ini dikarenakan konsep berpikir yang saya miliki terkadang akan berakhir pada kebuntuan saat pikiran saya sedang kacau. Semuanya akan terkesan menyulitkan jika dipikirkan lebih jauh lagi. Oleh karena itu saya memerlukan orang-orang terdekat untuk berbagi beban pikiran yang saya miliki. Karena biasanya melalui masukan dan perspektif yang berbeda pikiran saya dapat terbuka sehingga saya dapat kembali menghadapi masalah tersebut.

5.    Susah tepat waktu
Saya kadang sulit tepat waktu atau on time ketika saya memiliki janji temu dengan teman ataupun menghadiri suatu acara. Cara saya untuk mengatasi kebiasaan buruk saya adalah dengan mempersiapkan diri 2 sampai 3 jam sebelumnya agar dapat berangkat lebih awal sehingga ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat di perjalanan seperti kemacetan lalu lintas, saya tidak akan terlambat untuk sampai  di tempat tujuan.



6.    Mudah berubah pendirian
Apabila saya telah membuat suatu keputusan, saya akan mudah sekali berubah pikiran apabila orang di sekeliling saya tidak setuju dengan apa yang ingin saya lakukan. Pendapat orang sangat berpengaruh terhadap saya. Namun ada beberapa cara yang biasanya saya lakukan untuk mengatasi kekurangan ini yaitu dengan berani menghadapi masalah bukan malah lari dari masalah, mempelajari dan memahami lebih jauh tentang masalah yang tengah saya hadapi, membuat keputusan secara rasional sehingga dapat dipertanggung jawabkan, juga bersikap tegas pada diri sendiri untuk tetap mempertahankan keputusan yang telah saya buat agar tidak mudah terpengaruh oleh orang-orang di sekitar saya.

7.    Terlalu sentimental (perasa)
Saya cenderung lebih perasa jika dihadapkan pada berbagai hal yang saya dengar maupun saya rasakan. Kadang kala saya menjadi terlalu peka terhadap hal-hal sepele yang orang lain katakan terhadap diri saya. Kadang juga apa yang dikatakan orang lain bisa berubah menjadi hal yang serius bagi saya dan dapat membuat saya menjadi agak sedikit emosional. Cara saya untuk menangani kekurangan saya ini yaitu dengan mencoba menenangkan diri apabila saya merasakan diri saya menjadi terlalu sensitif terhadap suatu hal dan berdiam diri sejenak untuk dapat berpikir lebih jernih. Belajar dari kesalahan-kesalahan di masa lalu. Mencoba untuk berpikir positif dan menerima saran serta masukan dari orang lain di sekitar saya. Mengingatkan diri sendiri bahwa masukan yang diberikan oleh orang lain adalah cambuk bagi saya untuk berubah menjadi orang yang lebih baik dan memberi kesempatan pada diri saya untuk memperbaiki hal-hal yang keliru.

8.    Kurang dapat berpikir praktis
Jalan pikiran saya cenderung rumit. Saya selalu berpikir terlalu jauh dan biasanya sampai lupa akan tujuan utama yang ingin saya capai karena waktu yang saya punya habis digunakan untuk berpikir dan berspekulasi. Upaya saya untuk mengatasi kekurangan tersebut yaitu dengan memusatkan focus dan konsentrasi pada tujuan utama yang ingin saya capai. Mencoba untuk lebih santai dan rileks sehingga semua beban pikiran akan berkurang dan akhirnya saya dapat menemukan jalan keluar efektif dari permasalahan yang sedang saya hadapi.

9.    Merasa rendah diri
Banyak hal yang saya rasakan ketika orang lain mengejek saya, salah satunya yaitu merasa rendah diri dan meragukan diri saya sendiri. Ketika saya diminta untuk tampil di depan umum atau di hadapan teman-teman saya selalu bertanya pada diri saya, apakah saya mampu ? akankah saya berhasil melakukannya? Pertanyaan semacam ini selalu ada di benak saya dan akhirnya saya lebih memilih untuk mundur. Saya merasa kalau masih ada orang lain yang lebih mampu untuk melakukannya dibandingkan saya. Upaya saya untuk mengatasi sikap rendah diri ini yaitu dengan mulai berpikir positif, mengenal diri sendiri lebih menyeluruh, mencoba menggali potensi yang saya miliki, mengembangkan potensi tersebut, mengevaluasi diri. Menerima kekurangan-kekurangan pada diri saya, mengakui bahwa setiap manusia pasti memiliki kekurangan dan di dunia tidak ada manusia yang sempurna. Mencoba untuk lebih bersyukur.

10. Cerewet
Sikap cerewet atau banyak bicara akan muncul pada diri saya jika menyangkut hal-hal penting yang ada di sekitar saya. Seperti mengingatkan adik saya jika ia melakukan kesalahan. Mengingatkan teman-teman dekat jika saya merasa mereka melakukan sesuatu yang salah atau mengingatkan mereka untuk tetap menjaga kesehatan. Terkadang cara saya mengingatkan orang-orang di sekitar saya mungkin terkesan agak sedikit menyebalkan bagi yang mendengarkan. Jadi upaya saya untuk mengatasi sikap cerewet saya terhadap teman dekat yaitu dengan mengingatkan diri sendiri kalau tidak semua urusan orang-orang terdekat saya merupakan urusan saya dan kembali menanamkan pada diri bahwa tidak baik mencampuri hal yang bukan merupakan urusan saya. Sedangkan kepada adik, saya biasanya menahan diri untuk tidak mengucapkan perkataan saya berulang kali agar tidak terkesan cerewet dan hanya mengingatkannya layaknya saudara pada umumnya, karena memang kewajiban sebagai saudara untuk saling mengingatkan.

11. Cenderung melihat masalah dari sisi negatifnya
Setiap orang pasti pernah mengalami masalah dalam hidupnya, begitu pula dengan saya. Dalam mengambil suatu keputusan saya biasanya akan melihat dampak negatif dari keputusan tersebut terlebih dahulu. Selain itu saat saya memiliki masalah, saya cenderung melihat dari perspektif negatifnya terlebih dahulu sebelum memikirkan segi positifnya. Upaya saya untuk mengatasi hal ini yaitu dengan memulai bersikap tenang, berpikir positif dan tanamkan pada diri bahwa semua masalah memiliki sisi positif yang harus kita syukuri terlebih dahulu sebelum melihat segi negatifnya untuk introspeksi diri. Menjauhkan diri dari pikiran negatif sehingga dapat memberikan ruang kepada diri saya untuk tetap berpikir objektif tentang masalah yang saya hadapi.

12. Pemalu, sensitif
Bertemu dengan orang baru dan memulai perkenalan kadang dapat membuat saya menjadi tidak nyaman. Saya memiliki kesulitan untuk beradaptasi kepada orang baru pada awalnya. Saya merasa malu untuk memulai percakapan terlebih dahulu dan biasanya hanya membiarkan orang lain yang memulainya. Karena saya ingin diterima dalam pergaulan, maka sedapat mungkin saya akan menyesuaikan diri dengan teman-teman baru, karena apa yang mereka pikirkan tentang diri saya sangat penting untuk saya. Selain itu sikap pemalu ini muncul saat saya sedang di tempat umum. Biasanya saya hanya konsentrasi dengan handphone yang saya bawa karena saya mudah merasa canggung untuk berkomunikasi dengan orang asing. Jadi, cara saya untuk mengatasi sikap pemalu ini yaitu bersikap ramah, tersenyum kemudian berani berbicara lebih dulu dengan lawan bicara, menyimpan terlebih dahulu handphone yang biasa saya gunakan sebagai pelarian dan mulai memperhatikan sekitar, mencoba berhenti untuk terlalu banyak berpikir dan mengkhawatirkan hal-hal yang tidak perlu, percaya pada diri sendiri bahwa saya mampu untuk melakukannya.
13. Cepat bosan, jenuh
Ketika memiliki suatu hobi saya akan cepat bosan dan kemudian berpindah pada hobi lainnya. Hal ini selalu terjadi berulang kali dan tidak pernah berlangsung lama. Karena sejauh ini hobi-hobi tersebut merupakan hal-hal yang positif, sikap cepat bosan ini tidak menjadi masalah karena mendatangkan banyak manfaat dan pengalaman baru bagi saya. Namun lain halnya jika sikap cepat bosan ini datang di saat yang tidak tepat seperti saat menghadapi pelajaran yang sulit atau tugas kuliah yang menumpuk. Jadi cara saya untuk mengatasi rasa bosan terutama saat momen kuliah seperti sekarang yaitu dengan meluankan waktu mengistirahatkan pikiran saya sejenak, menonton film atau serial tv favorit saya, mendengarkan musik, membaca novel favorit ataupun menulis. Namun, jika semua hal ini belum juga berhasil, biasanya saya akan mencoba pergi ke tempat-tempat menyenangkan bersama teman atau keluarga untuk menghilangkan kejenuhan. Ketika mood telah kembali maka saya dapat kembali ke rutinitas normal saya sehari-harinya.

2.4         Hambatan yang Ditemukan
Dalam upaya memperbaiki kekurangan diri, saya menemukan beberapa hambatan. Beberapa hambatan tersebut kebanyakan datang dari dalam diri saya sendiri seperti rasa takut, kurangnya motivasi serta niat untuk berubah. Rasa takut yang saya maksud yaitu takut untuk gagal dan memulai kembali dari awal sehingga pada akhirnya saya tidak memiliki keberanian untuk mencoba mengambil risiko dalam suatu tindakan. Rasa takut ini sering membuat saya berada di zona aman atau comfort zone. Kurang motivasi untuk berubah yaitu tidak adanya motivasi yang cukup kuat untuk membuat saya ingin berubah menjadi lebih baik. Saya memerlukan bukan hanya motivasi dan dukungan dari orang-orang di sekitar saya, tetapi juga motivasi dari dalam diri. Hambatan lain yang sering menjadi penghalang saya menuju keberhasilan dari dalam diri yaitu masih merasa tergantung terhadap orang lain. Hambatan dari luar diri saya yaitu terkadang saya terlalu memikirkan apa yang orang katakan terhadap diri saya. Suasana lingkungan sekitar saya yang biasanya tidak mendukung juga bisa menjadi penghambat. Jika saya tidak mendapat dukungan secara penuh dari orang-orang di sekitar saya maka saya tidak akan mampu untuk menjalankan rencana saya dengan maksimal.
    
2.5         Hasil yang Dicapai
Dari semua upaya pengembangan diri yang telah saya lakukan, ada beberapa hal penting yang berhasil saya capai. Salah satu diantaranya adalah sekarang saya telah berhasil untuk mencoba berpikir postif dan menerima diri saya secara penuh dengan kekurangan yang saya miliki. Saya sekarang menyadari bahwa tidak ada manusia yang dilahirkan sempurna di dunia ini dan kita semua memiliki kekurangan dan kelebihan diri masing-masing yang membuat diri kita menjadi ‘unik’. Sedikit demi sedikit saya telah berhasil mengurangi sikap rendah diri yang saya miliki. Perasaan ini cenderung membuat saya menjadi pribadi yang negatif. Hal yang berhasil saya capai untuk merubah sikap pemalu yaitu kini saya telah berhasil tampil di depan umum tanpa menimbulkan rasa cemas yang berlebihan dalam diri saya. Saya telah berhasil memulai pembicaraan lebih dahulu dari lawan bicara saya, mencoba untuk tersenyum ramah kepada orang-orang di sekitar saya. Berhasil mendengar dan tanggap kepada lingkungan di sekitar. Saya berhasil mengingatkan diri saya ketika saya ingin berkomentar dan terlalu banyak bicara kepada teman dan kerabat dekat, bahwa tidak semua urusan mereka adalah urusan saya jadi saya tidak berhak untuk turut campur dalam masalah mereka. Berhasil menghadapi ejekan dan candaan dari teman-teman dengan ejekan tanpa rasa dendam atau bersikap serius terhadap candaan tersebut.

Komentar

  1. Halooo... Terima kasih atas informasinya. Sangat informatif dan bermanfaat. Jangan lupa klik website berikut walisongo.ac.id

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sheila On 7 - Yang Terlewatkan

PENAMPILAN DIRI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMERIKSAAN RUMPLE LEED (1)